kebahagian itu tidak harus bersama orang yang sempurna untuk kita cintai, melainkan bersama orang yang bersedia menemani kita dalam suka dan duka, dan orang yang bersedia menerima semua kekurangan kita serta menjadikannya sesuatu yang sempurna.
Welcome / Selamat Datang di Jeconiah Blog
Sering-seringlah berkunjung untuk melihat informasi terkini.
Anda diperkenankan memberi komentar atau saran... KLIK DI SINI

Boru Batak juga Cantik-Cantik

Ditempa dalam kehidupan serba keras, wanita Batak memang terlahir dengan setidaknya memiliki salah satu unsur “kekerasan” dalam dirinya. Wanita Batak ditempa menjadi srikandi dalam keluarga, menjadi Kepala Badan Urusan Logistik dalam keluarga, yang apabila melenceng, maka akan melunturkan title sebagai “boru ni raja” yang telah melekat dalam dirinya.



Entah karena ditempa di lingkungan yang serba keras, atau karena memang dicekoki dengan dalil-dalil yang keras tak karuan, wanita Batak ini hadir membawa warna tersendiri di bumi persada. Tak jarang orang-orang malah melabeli wanita Batak dengan julukan “malas dandan dan jelek”. Mengutip dari sepenggal lirik lagu, “Adong do sada, tar hira sahit di boru hita//na olo I ma, losok roha na mangurus diri na…”


Sepenggal sejarah yang mesti diingat adalah, boru Batak punya kosmetik tersendiri untuk merawat kulitnya. Boru ni raja tempo dulu, memolesi wajah nya dengan ekstrak “hau aek” untuk menjaga kulitnya. Dan, hasilnya, boru ni raja tetap tampil cantik sekalipun setiap harinya mesti bergulat dengan ladang dan berjuang untuk melawan kerasnya alam pegunungan dan lingkungan yang ekstrim.


Lantas, perlu direnungkan sejenak, asal muasal julukan “malas dandan” itu terlahir dari pernyataan dan sindiran sang suami sendiri. Hal ini berdasarkan fakta yang kita bisa lihat secara nyata di lapangan, juga sebagaimana yang Gobatak kutip dari tulisan Sdr. Juandi Gultom yang diberi judul “Hanya 8% Boru Batak Jelek”.

Faktanya adalah boru Batak tak kalah cantik dibandingkan boru Jawa, Sunda dan boru-boru suku lainnya. Yang ada adalah, kaum Adam Batak menghambat potensi boru Batak dalam bersolek dan applying tata rias lewat kalimat-kalimat pesimis mereka.



Namun kini, tampaknya pria Batak mesti lekas-lekas mengubah pola pikir mereka mengenai hal ini. Boru Batak telah berhasil mendongkrak dan menyingkirkan label tersebut. Banyak wanita Batak yang telah membuktikan kemampuan dan kecantikannya tak patut diragukan. Sebut saja Duma Riris Silalahi, pemenang Wajah Femina 2006 sekaligus Runner Up 1 Puteri Indonesia 2007, serta sebilangan artis tanah air.



Tampaknya diperlukan sebuah lagu yang menjadi opposite lagu Boru Hita vs Boru Jawa. Ada yang berminat?

Dikutip dari : gobatak.com

Tidak ada komentar:

Jeconiah at Dity School

2011 - Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet

Baiklah Orang Bijak Mendengar Dan Menambah Ilmu Dan Baiklah Orang Yang Berpengertian Memperoleh Bahan Pertimbangan